Jadi hari ini saya bersama teman teman Ilmu Ekonomi UGM 2012
mempunyai agenda bermain ke Pantai Depok. Lokasi Pantai Depok kurang lebih 30
KM dari Kota Yogyakarta. Mungkin buat
yang sudah pernah ke Pantai Parangtritis paham betul arah jalannya, namun yg sedikit
membedakannya adalah sebelum gerbang pintu Pantai Parangtritis ada gang di
kanan jalan lalu kita masuk ke jalur itu.
Jarak 30 km di Jogja itu relatif cepat, dapat ditempuh
sekitar 1 jam saja. Namun harap berhati – hati, Jalan Parangtritis in rawan razia
kendaraan bermotor, jadi agar perjalanan tetap nyaman disarankan membawa surat
surat kendaraan yang lengkap.
Kami memilih pantai ini sebagai destinasi wisata karena
konon katanya di pantai ini memiliki Rumah Makan Seafood yang mempunyai cita
rasa kuliner yang menarik. Bagaimana tidak, lokasi yang langsung berhadapan
langsung dengan Samudera Hindia seakan akan menjanjikan ikan ikan segar nan
berkualitas.
Setibanya kami disana, kami disambut dengan topografi pantai yang landai dan luas
diselingi dengan terparkirnya perahu nelayan yang tak melaut di pantai. Namun,
amat disayangkan warna pasir yang hitam keruh memberi saya impresi negatif.
Belum tahu penyebabnya karena apa. Selain itu, fungsi Pantai Depok yang lebih
diutamakan sebagai kawasan perdagangan ikan sedikit banyak memberi kesan kumuh.
Hal ini dibuktikan dengan adanya pasar ikan disekitar pantai. Sekelas Muara
Angke di Jakarta tapi dalam versi lebih kecil dan tidak terlalu ramai.
Tapi ada pepatah bilang Don’t
judge the book by it’s cover
Sebisa mungkin saya tetap berpikir positif bahwa pantai ini
mempunyai potensi yang menarik didalamnya. Oleh karena itu, kami mulai beranjak
ke tujuan awal kami yaitu, makan – makaaann.
Saat kami memulai memesan makanan di RM Ngangeni, ternyata
yg ada pada daftar menu hanya biaya untuk mengolahnya saja. Seketika itu kami
sepakat bahwa kami membagi dua tim, ada yang berjaga di rumah makan, dan ada
pula yang membeli Ikannya. Sebelum berbelanja, kami membuat daftar ikan apa
saja yang mau dibeli. Hasilnya, kami akan membeli ikan kerapu, udang, cumi,
ikan gurame, kerang, kepting, dan satu hal yang buat saya kaget ternyata beli
ikan hiu juga, wow.
Sehabis berbelanja kami memesan kepada rumah makan untuk
mengolahnya menjadi berbagai macam olahan, mulai cumi asam manis, kepiting asam
manis, gurame dan kerapu bakar, dan untuk yang hiu saya lupa diolah bagaimana,
karena saya penasaran dan langsung makan berhubung perut yang sudah lapar.
Umumnya rasa yang ditawarkan cukup enak, entah karena perut
yang lapar atau memang enak saya kurang bisa menggunakan objektifitas saya
disni. Saya kira teman teman yang lain juga begitu hehe. Sekedar catatan,
karena ini merupakan pertama kalinya saya makan Ikan Hiu, ternyata rasanya itu
asin asin pedes manis tapi enak untuk bagian luarnya. Tapi ketika makan bagian
daging kedalamnya mulai berasa amis, mungkin karena olahannya yang kurang baik.
Terlebih lagi Ikan Hiu itu terkenal dengan bau amisnya yang lebih parah
dibanding ikan lainnya.
Last, Pantai Depok ini cukup saya rekomendasikan untuk
dijadikan sebagai bahan alternatif pelepas penatnya rutinitas. Hanya dengan
membawa uang 50rb dan mengajak teman teman atau sanak saudara kesini sudah
memberikan kepuasan yang baik juga mengasyikan.
Komentar
Posting Komentar